BALI – Dalam rangka meningkatkan optimalisasi kinerja Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Inspektorat IV menggelar acara bertajuk ’Workshop Hasil Evaluasi Kinerja Eselon I Lingkup Mitra Kerja Inspektorat IV Itjen Kementan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, pada 17 Desember 2023.
Inspektur IV Itjentan Made Kuswandana saat membuka kegiatan, menuturkan bahwa evaluasi perlu dilakukan untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dalam merencanakan setiap program, sebagai upaya optimalisasi kinerja serta mewujudkan pemerintah yang baik khususnya di Kementerian Pertanian.
Menurutnya hal itu dapat terwujud dengan empat hal, pertama transparan. Proses keterbukaan menyampaikan informasi atau aktivitas yang dilakukan harus terbuka, dengan demikian harapannya, proses pengawasan juga dilakukan berbagai pihak.
“(Kedua) Akuntabel, bentuk pertanggungjawaban atas kebijakan yang telah dibuat. Proses ini juga sekaligus menguji seberapa kredibel suatu kebijakan tidak berpihak pada golongan tertentu,” tuturnya.
Selanjutnya, poin ketiga yakni partisipatif seluruh pemangku kepentingan dalam merencanakan pembangunan inovasi. Made menjelaskan partisipasi atau masukan dari berbagai pihak termasuk pengguna layanan, dapat membantu pembuat kebijakan mempertimbangkan berbagai persoalan, perspektif, dan opsi-opsi alternatif dalam menyelesaikan suatu persoalan.
“(Keempat) Koordinasi, sebuah mekanisme yang memastikan bahwa seluruh pemangku kebijakan yang memiliki kepentingan bersama telah memiliki kesamaan pandangan. Tata kelola pemerintahan yang baik melibatkan berbagai pihak secara terintegrasi” ujarnya.
Lebih jauh diungkapkan Made, fokus evaluasi kegiatan selama dua hari tersebut, pemanfaatan dan tata kelola vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Tahun 2022 dan 2023, hasil kerja Eselon I mitra Inspektorat IV yakni Setjen, Ditjen PKH, dan BSIP Tahun 2022 dan 2023, penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat IV, dan pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Pertanian Tahun 2023.