Dunia sedang dihadapkan pada kondisi yang tidak aman, krisis pangan sedang melanda dunia. Untuk itu Indonesia harus bertindak cepat mulai sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang. Kita harus berupaya mengantisipasi dan menangani krisis yang terjadi dengan berbagai strategi pertanian antara lain: peningkatan produksi pangan dalam negeri, pengembangan pangan subtitusi impor dan peningkatan ekapor.
SYL mengatakan bahwa Semua pihak termasuk pemerintah harus bekerjasama menghadapi ancaman krisis pangan. Diantaranya sektor pertanian modern harus diperkuat, langkah extra ordinary harus dilakukan, serta meningkatkan Smart farming pemanfaatan inovasi teknologi di era revolusi industri 4.0 seperti internet of things, drone, robot contruction dan artifical.
Kementeriaan Pertanian melalui Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian Jan S. Maringka melaksanakan Dialog Jaga Pangan yang dilaksanakan di Sesat Agung Nuwo Balak Gunung Sugih, Jl. Raya Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah pada Kamis 11 Agustus 2022. Dalam Kegiatan dialog ini dihadiri oleh Ketua Komisi IV Anggota Komisi IV DPR RI, Bupati Lampung Tengah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Lampung, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Lampung Tengah, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan, Kabupaten Lampung Tengah, Ketua Asosiasi Petani Singkong Kabupaten Lampung Tengah, dan Ketua Asosiasi Pengolahan Aci Kabupaten Lampung Tengah.
Melalui kegiatan dialog jaga pangan ini diharapkan Inspektorat selaku APIP dapat memberikan solusi dan mitigasi risiko-risiko secara cermat,cermat dan akurat dalam pengembangan pangan lokal antara lain budidaya ubi kayu. Ubi kayu menjadi komoditas unggulan dikabupaten Lampung Tengah. Ubi kayu merupakan salah satu diversifikasi pangan, sehingga dengan pengembangan ubi kayu yang maksimal maka dapat mendukung ketahanan pangan.
Kita akan selalu mendukung program berkelanjutan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan rakyat Lampung Tengah berjaya menuju pertanian maju mandiri dan modern , ujar sekda Kabm Lampung Tengah Nirlah, SH, MH.
Untuk menghadapi krisis pangan kita harus berkomitmen bersama untuk terus menjaga pangan. Itjen selaku Aparat Pengawas Intern Pemerintah( APIP) mempunyai peran penting dalam menyenggarakan good governace, ujar Inspektur Jan S Maringka
Jan S Maringka juga mengatakan untuk menjamin dalam menjaga ketahanan pangan kita bersinergi dsngan APIP lainnya seperti BPKP dan instansi Aparat Penegak Hukum ( APH) seperti Kejaksaan ,Kepolisian untuk mengedepankan pencegahan dan early warning syatem.
Dalam kesempatan ini diberikan bantuan berupa Pupuk Organik Non Subsidi seluas 500 HA, Unit Pengolahan Hasil Ubi Kayu 1 unit, Unit Pengolahan Hasil Kedelai 1 unit, Pengembangan Kedelai 200 HA, Corn Sheller 3 unit, Power Thresher 3 unit, Power Thresher Multiguna 3 unit, Benih Jagung 300 HA, Mobil Dryer 1 unit, Rice Milling Unit 1 uni