Dukung Program Ketahanan Pangan, Kementan Beri Bantuan Alat dan Benih Pertanian ke Polda Banten

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan peralatan dan benih pertanian kepada Polda Banten guna mendukung program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) yang selaras dengan upaya penguatan ketahanan pangan.

Bantuan tersebut berupa 2 unit mesin combine harvester Maxxi 102, 10 unit mesin hand tractor Quick G3000 Zeva, 64.875 kg benih jagung jenis maxi untuk 4.352 hektare, dan cabai 360 pak untuk 30 hektare.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan, Setyo Budiyanto, berharap bantuan tersebut dapat digunakan secara maksimal untuk masyarakat di bawah program Poliran, yaitu program Polri untuk memberdayakan masyarakat pengangguran dengan pelatihan kerja dan peningkatan keterampilan.

"Ini merupakan kebanggaan khususnya bagi Kementan bahwa Polda Banten yang memiliki tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat tetapi memiliki program-program yang berhubungan dengan masalah pertanian," kata Setyo setelah menyerahkan bantuan kepada Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Setio, pada Rabu (23/10/2024).

Menurut Setyo, upaya menjaga ketahanan pangan tersebut juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran yang menjadikan swasembada pangan sebagai prioritas utama dalam kepemimpinannya.

"Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan Polda Banten ini bisa menyejahterakan masyarakat," tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi menjelaskan bantuan dari Kementan merupakan langkah nyata pemerintah mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah Provinsi Banten.

"Ketahanan pangan adalah salah satu pilar penting yang menjamin stabilitas sosial dan ekonomi bangsa. Polri melalui Polda Banten tidak hanya bertugas menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Sebelumnya, Mentan Amran mendukung penuh arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan. Ia optimistis dapat mewujudkan hal tersebut dalam empat tahun. 

"Ini gagasan besar Bapak Presiden, sehingga seluruh pihak terkait harus bersama-sama berkolaborasi untuk mencapai mimpi besar itu. Kami akan berupaya keras mencapai target itu empat tahun, bila perlu sebelum empat tahun," ujarnya.