Irjen Kementan Pastikan Ketahahanan Pangan di Wilayah Indonesia Bagian Timur
Dalam rangka memajukan pertanian Indonesia dan mendukung komitmen pemerintah di bidang ketahanan pangan, Inspektur Jendral Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Jan Samuel Maringka mengunjungi Kabupaten Merauke, Papua, Selasa (1/11/2022).
Kedatangan ke Kabupaten Merauke untuk melakukan sejumlah agenda penting yakni kunjungi penggilingan beras di Tanah Miring sekaligus dialog bersama petani, dilanjutkan dialog jaga pangan di Kantor Bupati, penanaman bibit pohon di rumah ibadah , dan apel siaga di PLBN RI-PNG Distrik Sota.
“Kunjungan kali ini dalam rangka memastikan kondisi ketahanan pangan di wilayah perbatasan. Seperti kita ketahui pada bulan Agustus lndonesia mendapatkan penghargaan swasembada beras.
Kita harus memastikan keberlangsungan dari ketahanan pangan dan bagaimana mempertahankannya,” ujar Maringka di penggilingan padi CV. Myesa Mandiri Tanah Miring.
Tidak sekedar berkunjung, pihaknya juga membawa sejumlah bantuan senilai Rp 7. 976.305.100 dengan rincian benih padi imbrida untuk 2.500 ha, pompa air 4 inch 21 unit, traktor roda 2 sebanyak 47 unit, traktor roda 4 ada 4 unit, pompa air 6 inch 8 unit, hand sprayer 45 unit, pupuk organik cair 19.930 liter, sapi 60 ekor, ayam buras 2.500 ekor dan kawasan pisang C18 untuk 50 ha.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolik di Auditorium Kantor Bupati kepada perwakilan petani. Sebelum itu didahului dialog jaga pangan dengan tema menjaga ketahanan pangan wujudkan kedaulatan pangan. Sekda Merauke Ruslan Ramli mewakili Pemkab setempat mengapresiasi kehadiran Irjen Kementan dalam rangka melihat kondisi pertanian di Merauke. Sekda menuturkan bahwa produksi pangan di Merauke sangat baik hingga dikirim ke luar.
“Kami butuh dorongan dan motivasi kerja-kerja selanjutnya agar situasi pangan tidak menurun. Pemda Merauke tetap konsisten menjaga ketahanan pangan,” ucap Ruslan.
Di samping memenuhi kebutuhan sendiri, beras Merauke mampu mensuport permintaan ke luar. Hal ini diapresiasi Irjen Kementan. Seperti diketahui bahwa krisis pangan dunia tidak dialami oleh Indonesia dan Merauke sebagai daerah perbatasan negara justru mampu mensuport keluar. Dikatakan, program jaga pangan fokus pada 10 provinsi perbatasan di Indonesia dan keberhasilan dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia memerlukan sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat.
“Sehingga program pertanian bisa berjalan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.”
Ketahanan pangan juga perlu didukung dengan menjaga lalu lintas ternak dan tumbuhan di wilayah perbatasan guna mencegah masuknya penyakit hewan dan tumbuhan dari luar. Untuk itu, dukungan dan optimalisasikan fungsi karantina di perbatasan jadi prioritas Irjen Kementan. Usai apel siaga, rombongan Irjen Kementan melakukan pantauan dengan mendatangi petugas dan melihat kondisi sarana dan prasarana di PLBN Sota.
“Karantina itu tidak bisa jalan sendiri, demikian juga Kementrian Pertanian, karena itu harus bersama dengan stakeholder yang ada agar program pertanian berjalan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran,” tandasnya.