Kostra Tani Itjen Inspektorat I Kementan melakukan pendampingan Program Utama pada tiga Kabupaten di Sulawesi Tenggara

Kostratani termasuk dalam Program Utama Kementan diantara 10 program Kementan lainnya.

Itjen Inspektorat I Kementan sebagai tim supervisi dan pendampingan pelaksanaan program Kegiatan Utama Kementan melakukan pendampingan Program Utama di Kab Konawe Utara, Kab Konawe dan Kota Kendari. Meski ditengah pandemi covid-19, Kementerian Pertanian (Kementan RI) tetap menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan program-program utamanya. Ini terbukti dengan kehadiran sejumlah personel dari Inspektorat 1 Itjen Kementan RI untuk mengawal program utama Kementan RI yakni Kostratani. Kostratani termasuk dalam Program Utama Kementan diantara 10 program Kementan lainnya. Pada pelaksanaan pendampingan ini serta mendampingi tim PJ Provinsi yaitu Kostrawil yang diwakili oleh BPTP Sulawesi Tenggara, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, PJ Kabupaten yaitu Kostrada, dan Kostratani ditingkat kecamatan. Pendampingan ini merupakan salah satu upaya untuk mengukur sejauh mana kesiapan BPP dalam menjalankan program utama, yaitu menguasai aplikasi Laporan Utama, sinkronisasi data, serta menemukan berbagai masalah yang dihadapi BPP yang merupakan tombak pertanian di Kecamatan.

Pada kesempatan ini, tim lakukan koordinasi dengan menghadirkan seluruh Koordinator BPP dan Admin data di tiga Kabupaten/Kota (Konawe Utara, Konawe, dan Kota Kendari). Dalam sambutan dan Arahannya Maulana Depila, SE, M.Si menyampaikan Kostratani secara sederhana adalah membuat petani Indonesia menjadi kaya dengan koordinasi mulai dari kecamatan hingga ke pusat. Kualitas Indonesia di berbagai bidang melalui Program Kostratani dari tingkat kecamatan diharapkan akan berpengaruh pada peningkatan produksi pertanian sebagai pemenuhan kebutuhan strategi pangan bagi masyarakat Indonesia.

“Kita akan terus mengawal program-program utama Kementerian Pertanian khususnya pada Kab/Kota binaan kami, Kostratani juga bekerja sebagai pusat pertanian gerakan pembangunan yang didalamnya menjadi pusat data dan informasi. Dalam hal ini, peran penyuluh di BPP penting oleh itu kita berharap sangat berharap dan pengetahuan tentang penyuluhan turut meningkatkan” ujar Piter Simanjuntak salah satu tim Itjen Inspektorat I saat melakukan pendampingan.

pelaksanaan pendampingan, tidak mendukung peran BPTP Sultra dan Dinas terkait, dalam Arahnya Dr. Ir. Muhammad Alwi Mustaha, M.Si selaku perwakilan dari BPTP Sultra menambahkan perlu adanya usaha pemberdayaan penyuluh pertanian pada tingkat BPP, diantaranya dengan mengadakan berbagai pelatihan pertanian, terutama pelatihan pemanfaatan Teknologi Informasi. Karena penguasaan teknologi merupakan satu dari banyak faktor yang akan mempengaruhi proses aktivitas penyuluh dalam melaksanakan tugas dan pertanian.

Selama kegiatan pendampingan serta mendampingi tim Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Prov. Sulawesi Tenggara yang diwakili Kabid Penyuluhan Pertanian dan Kasie Kelembagaan Penyuluhan, Kepala Dinas Pertanian Kab. Konawe Utara, Kepala Dinas Pertanian Kab. Konawe dan Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari.

Selain mengunjungi BPP di Kabupaten, tim juga mengunjungi lokasi panen padi di Kec. Lasolo Kab. Konawe Utara dan demplot pertanaman padi Inpari Nutrizink yang ada di Kecamatan Amonggedo binaan dari BPTP Sultra.

Kegiatan diakhiri dengan sinkronisasi data pada laporan utama kementan dengan data kondisi nyata di lapangan yang langsung dipandu oleh tim inspektorat I dan data Admin dari BPTP Sultra. Kurangnya petugas Admin IT yang memahami aplikasi dan komputer menjadi salah satu penghambat dalam entri data Laporan Kementan yang menjadi catatan besar pada pertemuan ini. Harapan ke depan akan sering diadakan pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh Kementan bagi penyuluh terutama dalam meningkatkan IT dalam pengembangan pengembangan pertanian.

“Pengawalan dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui program Kostratani diharapkan dapat memberikan motivasi kepada penyuluh untuk menerapkan teknologi dalam budidaya tanaman pangan. Kita berharap dengan peningkatan produksi pada akhirnya meningkatkan pendapatan petani,” ujar Muslimin salah satu Korluh di Kabupaten Konawe (sumber situs web BPTP Sulawesi Tenggara oleh Andi)