Gelar Raker 2024, Irjen Setyo Budi Tekankan Pengawasan Ketahanan Pangan dan Korupsi
JAKARTA – Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian menggelar Rapat Kerja Tahun 2024 bertajuk “Bergerak dan Bertindak Untuk Kinerja dan Produktivitas yang Lebih Baik”. Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta pada, Kamis-Jumat 25-26 April 2024.
Kegiatan dibuka secara langsung oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Tin Latifah. Kemudian dilanjutkan dengan pengarahan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Setyo Budianto.
Dalam paparannya Irjen Setyo menekankan soal pentingnya pengawasan ketahanan pangan yang saat ini juga menjadi perhatian utama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman akibat dampak el-nino. “Bagaimana ketahanan pangan menjadi target pemeriksaan,” kata Setyo saat memberikan pemaparan.
Irjen Setyo meminta jajaran Inspektur untuk duduk bersama dengan para auditor menyusun program kerja, menentukan fokus utama, dan menyelesaikan target penyusunan kebijakan pengawasan internal (intern) 2024-2029.
Nantinya kebijakan yang disusun harus mengacu pada arahan Presiden serta Program Strategis Kementerian Pertanian. “Nanti masing masing IOnspektur membahas di lingkungannya masing masing-masing apa sih sebetulnya arahan kebijakan presiden,” ujarnya.
Lebih jauh mantan Direktur Penyidikan KPK itu juga menekankan soal upaya Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Menurutnya banyak program yang harus disesuaikan terkait upaya pencegahan korupsi.
“Yang dikedepankan adalah pencegahan, kalau saya sebenarnya pencegahan yang paling efektif adalah penindakan, kalau kita cuma teguran ringan, surat menyurat saja enggak kapok, enggak jera,” kata Setyo.
Setyo menambahkan ada pemahaman yang keliru di Kementerian soal kasus korupsi yang menganggap bahwa mereka yang tidak menerima imbalan, suap, maupun fasilitas tidak bisa dikatakan turut serta.
Padahal kata Setyo dalam aturannya siapapun yang menguntungkan diri sendiri dan orang lain dapat dijerat. “Itu hal yang salah, jadi enggak perlu harus si penyelenggara negara itu mendapatkan sesuatu tapi kalau dia terbukti menguntungkan pihak lain meski tidak dapat maka itu bisa dipidana,” tuturnya.
Setyo pun berharap agar kegiatan Raker Tahun 2024 ini dapat memberikan manfaat dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan kedepan. “Yang penting soliditas dan solidaritas itu paling utama, tidak ada itu maka akan menimbulkan friksi. Apa yang semua sudah terjalin selama ini mohon ditingkatkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementan Tin Latifah mengatakan kegiatan Raker Tahun 2024 ini bertujuan menyamakan persepsi terkait pengawasan. Selain itu juga membahas soal pengawasan yang disesuaikan dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Jadi selama satu tahun ke depan kebijakan pengawasan kita seperti apa, nah ini kita bahas kita rumuskan dari hasil Rapat Kerja Itjen saat ini,” kata Tin.
Tin pun menyinggung soal hasil evaluasi ketahanan pangan tahun 2023 yang dilakukan BPKP yakni menyoal rantai pasok yang menjadi penyebab tingginya harga atau disparitas di masyarakat. Oleh sebab itu kedepan menurutnya, hal itu harus menjadi perhatian agar kedepannya tidak kembali terulang.
“Yang menjadi sorotan mereka adalah rantai pasok jadi yang menyebabkan tingginya harga antara produksi dan pasar itu karena rantai pasok,” tuturnya.