Irjen Kementan Gelorakan Jaga Pangan di Perbatasan Kalimantan Barat

Sanggau — Melengkapi kunjungan kerja di Kalimantan Barat, Irjen Kementerian Pertanian, Jan Maringka berdialog bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sanggau untuk menggelorakan semangat Jaga Pangan, Jaga Masa Depan Tanah Air.

Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Dr. Jan S, Maringka juga mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam menjaga pangan dalam bentuk Program #JAGA PANGAN JAGA MASA DEPAN. “Kedaulatan pangan harus menjadi komitmen bersama. Untuk mencapainya tidak harus melalui gerakan besar, tapi dengan yang kecil bisa dilakukan asalkan bersama-sama, ” ujarnya ketika Dialog Jaga Pangan bersama stakeholders Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat di Kantor Bupati Sanggau, Jumat (29/07).

Jan menjelaskan, dilibatkannya Forkopimda ini dimaksudkan agar ada pemahaman yang sama tentang menjaga pangan untuk kepentingan masa depan bangsa.

“Kita harapkan juga program program Pertanian tidak ada hambatan-hambatan sehingga target pembangunan Pertanian bisa tercapai, ” jelasnya.

Jan juga berterima kasih kepada Pemda Sanggau karena telah menunjukkan Bumi Daranante Sanggau menjadi salah satu lumbung pangan di Kalimantan Barat. “Bupati Sanggau sangat memahami bagaimana membangun kesejahteraan, ketahanan pangan di Kab. Sanggau, ” jelasnya.

Diakuinya, ketahanan pangan menjadi faktor krusial dalam menghadapi tantangan krisis pangan global “Yang mempertahankan negeri kita adalah ketahanan pangan. Jadi ini perlu disadarkan kembali. Menjaga pangan adalah menjaga eksistensi negeri ini, “tegasnya.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi meyakini betul bahwa bekerja untuk pangan, tidak bisa kerja sendiri sendiri karena ada kaitan dengan infrastruktur serta kebijakan lainnya. “Perlu komitmen bersama agar petani menjadi raja yang istimewa dari sektor pertanian, ” jelasnya.

Diakuinya, swasembada pangan di Sanggau memang belum tercapai, namun ketahanan pangan masyarakat Sanggau bisa diacungi jempol. Masyarakat terbiasa untuk membuat lumbung-lumbung padi guna menyimpan kebutuhan pangan mereka.

“Tidak ada orang Sanggau yang mati kelaparan. Orang miskin di Sanggau pun tidak sampai 5 persen dan sebagian besar dari mereka, tinggal di kawasan hutan, ” tuturnya.

Dengan jumlah penduduk 480 ribu jiwa dan luas wilayah Kabupaten Sanggau mencapai 12.857,70 km persegi, aspek ketahanan pangan masyarakat dijadikan fokus utama dalam pembangunan Pertanian di Sanggau. “Ketahanan pangan menjadi urusan wajib pemerintah daerah bersama masyarakat, khususnya di Sanggau, “sebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikutura dan Perikanan Kabupaten Sanggau, Kubin.

Untuk diketahui, Ketahanan pangan terdiri dari 3 aspek yakni tercukupinya pangan (Ketersediaan), mampu diakses (Terjangkau) dan aman dikonsumsi. Untuk beras, Kubin menjelaskan, di tahun ini beras mengalami surplus sekitar 48,63 ton dari ketersedian 1021,33 ton. Namun di sisi lain, beberapa komoditas lainnya mengalami defisit seperti belum banyaknya petani yang bertanam tanaman tersebut, sedangkan permintaan pasar cukup tinggi. “Cabai harganya sering berfluktuasi, Bawang putih dam bawang merah, sementara ini masih dipasok dari daerah lainnya, ” tuturnya.

Karena itu, dirinya berharap agar semua komponen masyarakat di Sanggau bisa mendorong produksi komoditas pertanian agar ketahanan pangan di Sanggau bisa terjaga.