Irjen Kementan Kukuhkan Pengurus Perhiptani
JAKARTA – Kementerian Pertanian melalui Inspektur Jenderal (Irjen), Jan S Maringka mengukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) periode 2023-2028 di Gedung D, Kementerian Pertanian pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Pengukuhan ini juga sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Beliau menyatakan akan melakukan konsolidasi untuk mencari solusi terkait persoalan di Kementerian Pertanian.
“Yang terpenting adalah bagaimana menyelesaikan masalah-masalah petani, apa keluhan petani. Bilamana petani berteriak, tidak ada pupuk, itu tanda-tanda produksi akan turun. Ini kita selesaikan dulu, tapi sebelumnya kami akan konsolidasi,” ujarnya usai dilantik Presiden Jokowi.
Sejalan dengan hal itu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementan, Jan Maringka mengungkapkan kolaborasi dengan berbagai pihak penting untuk mendorong ketahanan pangan. Salah satunya bekerjasama dengan Perhiptani yang menjadi salah satu mitra strategis untuk mendorong kemajuan pertanian di Indonesia.
“Ini menunjukkan bahwa melalui spirit kebersamaan ini kita harus membangun pertanian kita menjaga pangan mewujudkan kedaulatan pangan,” tuturnya.
Menurutnya Perhiptani yang memiliki kemampuan sumber daya manusia (SDM) diberbagai wilayah, baik selaku anggota biasa maupun yang menjadi pejabat daerah, dapat menjadi kekuatan tersendiri dalam menyuarakan kegiatan pertanian. Dengan begitu harapannya terjadi akselerasi terhadap kemampuan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan.
“Sinergi semacam ini kita harapkan, ini kita bisa wujudkan ketahanan pangan secara bersama-sama,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DPP Perhiptani, Isran Noor menyatakan pengukuhan tersebut merupakan tindak lanjut atas hasil Kongres Perhiptani ke VIII yang digelar di Padang, Sumatera Barat pada 11 Juni 2023 lalu. Eks Gubernur Kalimantan Timur itu kembali terpilih untuk memimpin Perhiptani yang ketiga kalinya.
Menurutnya Perhiptani menyuarakan asosiasi yang profesional berisi penyuluh dan sangat dibutuhkan. Bahkan pada tahun 80-an peran penyuluh sangat berperan penting dalam swasembada beras.
“Hasil kajian dari pada World Bank penyuluh pertanian itu memberikan peran yang besar dalam produksi pertanian yang kita bisa berhasil swasembada beras itu 65 persen. Artinya 35 persen saja diluar itu perannya itu hasil kajian,” tuturnya.
Meski begitu saat ini kondisi penyuluh pertanian sudah berbeda dibanding pada masa itu. Dia menilai perlu adanya penyesuaian bagi penyuluh pertanian dengan kondisi saat ini. Apalagi saat ini peran penyuluh pertanian sudah dilindungi undang-undang.
“Tantangan kita luar biasa, lingkungan strategis kita menjadi sebuah motivator dan sebuah informasi yang penting, dan penguatan kelembagaan ini tidak bisa ditawar-tawar,” ujarnya.
Isran Noor pun berharap kepada jajarannya untuk mengkonsolidasi organisasi meningkatkan kapasitas. Selain itu juga tidak hanya menunggu perintah dan terlalu banyak mengeluh. “Kita harus bangkit dan semangat,” katanya.
Sebagai informasi, Perhiptani merupakan organisasi profesi penyuluh yang bersifat keilmuan, keahlian, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian yang tidak terafiliasi dengan politik. Organisasi ini terdiri dari penyuluh pertanian PNS, PPPK, THL, dan Penyuluh Pertanian Swadaya.