LINDUNGI ANAK DARI BAHAYA NARKOBA

Bahaya penyalagunaan narkotika dan obat terlarang (Narkoba) tidak hanya bagi pengguna saja, namun juga bagi orang-orang sekelilingnya, seperti keluarga, teman, dan bahkan secara bersana-sama akan berdampak sampai tataran bangsa dan negara. Bagi pengguna terutama sulit untuk mengendalikan diri, kesehatan fisik dan mental yang buruk, perasaan tidak tenang, dan akan terdorong untuk melakukan kejahatan. Mencuri menjadi salah satu cara untuk mendapatkan uang untuk membeli narkoba. Akibatnya lingkungan menjadi tidak tenang, dan menjauh dari pengguna narkoba. Dampak terhadap keluarga, dapat menghabiskan harta benda, dan dikucilkan oleh sanak saudara.

Banyak tulisan menyebutkan, penyebab seseorang terjerat narkoba antara lain keluarga yang tidak harmonis, salah pergaulan, kurang pengetahuan, kurang beriman, dan depresi. Memperhatikan penyebab tersebut maka upaya mencegah penggunaan narkoba dapat dimulai dari keluarga. Beberapa tips yang dapat digunakan yaitu:

Beri penghargaan, untuk prestasi sekecil apapun. Orang tua yang berharap anaknya memiliki prestasi membanggakan, secara tidak sadar mengabaikan prestasi-prestasi anak yang dianggap sepele. Seperti misalnya mencuci sepeda, pulang sekolah tepat waktu, sudah mengerjakan PR sekolah. Sebaiknya orang tua memberikan penghargaan dengan memberikan sanjungan atau ucapan terima kasih karena sudah melakukan hal-hal baik. Dengan begitu anak merasa dihargai dan akan merasa senang.

Beri sanjungan dan teguran secara berimbang. Orang tua mungkin sering menegur atau memarahi anak. Apabila anak sering dimarahi, maka sebagai bentuk pelarian akan banyak berada di luar rumah, bermain dengan teman-temanya, karena anak merasa lebih bahagia dan tenang bersama teman-temanya. Hal tersebut akan memperbesar risiko anak mengarah kepada pergaulan yang tidak baik. Oleh sebab itu orang tua sebaiknya imbang dalam memberikan teguran dan sanjungan, sehingga dinilai obyektif oleh anak.

Beri ruang untuk menyampaikan pendapat Semakin dewasa, anak akan berinteraksi dengan banyak orang, dan berhadapan dengan berbagai kejadian yang dapat menimbulkan rasa senang, sedih, atau bahkan ketakuran. Oleh sebab itu beri anak ruang yang cukup untuk bercerita. Dengarkan dan tempatkan bahwa yang disampaikan anak penting dan harus dicermati. Beri komentar yang menyemangati, bukan komentar yang menjatuhkan atau melecehkan. Bila rumah bukan tempat yang nyaman untuk bercerita, maka anak akan bercerita kepada teman-teman atau kepada orang dewasa di luar rumah, akibatnya keluara tidak mengetahui kondisi anak. Ajari anak dengan contoh, dan bukan sekedar teori.

Selain memperoleh pengetahuan dari buku, guru, atau media sosial, anak juga belajar dengan melakukan pengamatan di lingkungannya. Menegur atau memberikan pelajaran sekedar lisan saja, tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan perilaku anak. Mengajari anak perlu dilakukan dengan aksi nyata yang dapat dilihat di dalam keluarganya. Orang tua harus konsisten antara perkataan dan perbuatan, sehingga anak akan percaya dan akan merubah sikapnya menjadi lebih baik.

Pola asuh anak yang baik akan mengurangi risiko anak mencari kesenangan dan kebahagiaan di luar rumah. Anak yang merasa tidak mendapatkan kebahagiaan di dalam rumah, akan mencari di luar rumah. Akibatnya risiko menggunakan narkoba akan semakin besar.