Optimalkan Karantina, Menjaga Pangan Negeri dari Perbatasan
ENTIKONG – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar apel siaga bersama seluruh personel UPT Karantina di perbatasan Indonesia-Malaysia, Kamis, 28 Juli 2022. Bertindak sebagai pembina apel, Inspektur Jenderal Kementan Jan Samuel Maringka mengatakan bahwa peranan karantina sangat penting dalam menjaga pangan Indonesia ke depan.
“Fungsi karantina pertanian itu sangat penting untuk menjaga pangan kita. Terutama mereka yang ada di wilayah perbatasan dan seluruh wilayah Tanah Air lainya,” ujar Jan Maringka, Kamis pagi.
Menurut Jan, fungsi karantina selama ini mampu memberi akses terhadap masyarakat Indonesia dalam memproleh pangan yang sehat dan bebas dari penyakit berbahaya. Meski demikian, Jan menyebut bahwa karantina harus bekerja bersama baik dengan Kejaksaan, TNI, Polri dan unsur pengawas lainya.
“Kita bisa lihat melalui karantina keamanan pangan yang keluar masuk tetap terjamin. Inilah bentuk komitmen ketahanan pangan. Tapi ingat, kita tidak bisa bekerja sendiri, semua harus berkoordinasi dan bersinergi dengan Kepolisian, TNI dan pemerintah daerah,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Entikong, Yongki Wahyu Setiawan memastikan semua makanan yang keluar masuk Indonesia harus melalui proses pengawasan yang ketat sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019.
“Diantaranya melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan lalu lintas Media Pembawa HPHK dan OPTK sebagai langkah untuk mencegah masuk dan tersebarnya ancaman hama penyakit hewan dan tumbuhan karantina,” katanya.
Yongki mengatakan, selama ini kolaborasi dan sinergitas pengawasan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yang tergabung dalam Custom, Imigration, Quarantine(CIQ).
“Alhamdulillah mereka memberikan dukungan kekuatan dalam melaksanakan fungsi perkarantinaan di kawasan perbatasan darat RI-Malaysia di Kalimantan Barat,” katanya.
Sebagai informasi, apel siaga ini diikuti 18 instansi yang berada di garis deoan menjaga NKRI. Mereka melakukan monitoring terhadap semua pangan yang keluar masuk Indonesia melalui perbatasan Malaysia.