Pastikan Ketersediaan Pangan Aman, Irjen Kementan Kawal Panen Raya di Sulsel
MAROS – Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka memantau jalanya panen raya padi di Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja pemerintah dalam menambah jumlah ketersediaan beras nasional terutama jelang puasa dan lebaran mendatang.
“Apalagi Provinsi Sulawesi Selatan merupakan lumbung pangan beras terbesar di kawasan Indonesia Timur serta merupakan penghasil beras terbesar ke-4 di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat,” ujar Jan Maringka, Minggu, 5 Maret 2023.
Menurut Jan, jumlah produksi gabah saat ini diperkirakan mencapai 5,36 juta ton Gabah Kering Giling atau GKG. Atau jika dikonversikan menjadi beras total produksinya mencapai 3,08 juta ton. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 154,7 ribu ton atau 5,29 persen dari produksi beras tahun 2021.
Perlu diketahui, panen raya di wilayah Maros Rata-rata mencapai 5,2 ton per hektar dengan total areal panen seluas 12.420 hektar. Hasil tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan menjadi salah satu sentra penyumbang stok beras nasional khususnya di Sulawesi Selatan.
“Dengan capaian ini kita yakin stok beras jelang puasa dalam kondisi aman. Tidak hanya di Sulawesi tapi juga di pulau lainya,” katanya.
Di lokasi, Jan Maringka secara langsung ikut memanen padi menggunakan alat pasca panen Combine Harvester yang didampingi Bupati Maros, Forkopimda Kabupaten Maros, Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar serta jajaran Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Pertanian mencanangkan kegiatan Panen Raya sebanyak 1 juta hektar, dimana Sulawesi Selatan menjadi salah satu lumbungnya. Melimpahnya hasil panen di sejumlah daerah turut meyakinkan bahwa kebutuhan beras dalam kondisi surplus.
Bupati Maros, Chaidir Syam menyampaikan terimakasih atas dukungan dan bantuan Kementerian pertanian (kementan) dalam meningkatkan produktivitas gabah di wilayah Maros. Selama ini, kata dia, Kabupaten Maros mempunyai Perda Pertanian berkelanjutan yang berarti tugas para petani untuk menjaga lahan pertanian yang ada saat ini sudah semakin baik.
“Selain itu, di Kabupaten Maros memiliki Program Yess untuk mewujudkan petani – petani milenial, karena kita memiliki keyakinan bahwa Pemuda harus tetap Bertani,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu perwakilan petani, Baso Hasan menyampaikan bahwa bantuan Kementerian Pertanian selama ini sangat bermanfaat. Di antaranya berupa alsintan, benih dan saprodi sangat mendukung dan bermanfaat bagi bagi peningkatan produksi dan produktivitas padi di wilayahnya. “Terimakasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian pertanian,” jelasnya.